Sabtu, 31 Januari 2009

Kisah Teladan

KISAH-KISAH TELADAN
1.HIDUP SESUDAH MATI
Pernah nggak takziah orang meninggal? Atau mengantarkan orang ke kuburan? Nah....pernah terfikirkan tidak, bagaimana jika kita sendiri yang mengalami mati? Kira-kira apa yang akan kita hadapi setelah meninggal?
Berkata Ibnu Umar r.a.: ” Pada suatu hari aku datang menjumpai Rasulullah SAW sedang berada di tengah-tengah para sahabatnya yang terkemuka.Tiba-tiba salah seorang sahabat dari Anshar berdiri dan bertanya kepada Rasulullah SAW.: ’Ya Nabi Allah, siapakah manusia yang pintar dan siapa pula yang paling cerdas otaknya?’ Rasulullah menjawab: ’Yang paling cerdas dan yang paling pintar ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan yang paling banyak sedia bekal untuk menghadapi maut.’”
Mengapa kita harus mengingat akhirat dan kematian? Dengan mengingat kematian maka kita akan mengingat apa yang terjadi di akhirat nanti. Orang yang mengingat kematian akan selalu tenang,hormat, dan sopan terhadap setiap orang.Kita akan menghindari berbohong dan perkataan dusta karena sanksi yang akan kita dapat di akhirat nanti.
”Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rejeki serta surga kenikmatan.” (Q.S Al Waqi’ah: 89-90)
Tegas sekali ayat tersebut menerangkan keindahan bagi manusia yang mendekatkan diri kepada Allah. Sekalipun matinya dengan mata pedang,peluru senapan atau tiang gantungan,baginya mati itu merupakan sesuatu yang didambakan karena dengan kematian itu,ia dapat bertemu dengan rabbnya.
Sebaliknya bagi orang yang berdosa,semua dosa dan kesalahannya akan teringat dan terbayang kembali ketika mereka menghadapi sakaratul maut. Inilah yang menyebabkan penderitaan mereka berlipat ganda.
Dari Barra’ bin ’Azib berkata : ”Kami bertakziah bersama Rasulullah atas kematian seorang Anshar dan mengantar jenazahnya hingga ke pemakamannya. Di sana, Rasulullah duduk menghadap kiblat. Kami beserta para pentakziah pun ikut duduk mengelilinginya, sedangkan di tangannya ada setangkai kayu, lalu ditancapkan ke tanah. Lalu ia menatap ke langit kemudian menatap ke tanah sampai tiga kali. Rasulullah lalu bersabda: ’Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur,’sebanyak tiga kali. Selanjutnya bersabda lagi: ’Sesungguhnya hamba mukmin bila mana terputus dari alam dunia menuju alam akhirat, para malaikat turun kepadanya dari langit dengan wajah putih nan cerah seolah wajah mereka itu matahari yang memancarkan sinarnya, mereka membawa kain kafan dan juga minyak wangi dari surga. Mereka duduk di dekatnya sekejap lalu datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: ’Wahai jiwa yang tenteram, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya. ’ Rasulullah lalu bersabda: ’maka keluarlah nyawanya dengan mudah seperti aliran air yang mengucur dari kendi, lalu malaikat menyambutnya. ’
Dalam satu riwayat dikatakan: ”Bilamana nyawa itu keluar,para malaikat memberi shalawat antara langit dan bumi dan para malaikat di langit membukakan pintu-pintunya. Masing-masing malaikat itu memohon agar menaikkan ruhnya itu dari sisi mereka.”
”Bilamana Malaikat Maut mencabut nyawa, maka dia tidak membiarkannya berada di tangan sekejap matapun melainkan para malaikat dengan segera menempatkan dalam kapan dengan wewangi surga. Sebagaimana firman Allah: ’Ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban.”(Al An’am: 61) Wewangian yang kemudian menyertai ruhnya itu adalah yang paling wangi , yang tidak ada bandingannya . Para malaikat membawanya naik ke langit. Setiap kali melewati malaikat ,

Tidak ada komentar: